Pantai Liang
Kunjungan
pertama adalah Pantai Liang, Pantai ini terletak di Desa Liang,
Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Dari Kota Ambon, Pantai Liang
berjarak sekitar 40 kilometer. Jarak itu bisa ditempuh dalam 30-an menit
karena jalannya cukup mulus meski agak sempit. Sebelum sampai di Liang,
kita disajikan pemandangan hijau di kiri kanan jalan.
Sepanjang perjalanan, beberapa kali saya
melihat pantai-pantai kecil. Wajar saja, Ambon memang dikelilingi
lautan. Matahari yang cukup terik tidak membuat saya kehilangan
semangat. Mata saya tetap melihat pemandangan sekeliling yang masih
banyak di dominasi warna hijau pepohonan. Semakin jauh dari Ambon,
semakin sepi perjalanan menuju ke Desa Liang. Jalan pun terlihat
lengang.
Ketika saya menjejakkan kaki di Pantai
Liang. Segera saja mata saya disambut hamparan pasir pantai yang putih
dan jernihnya air laut yang berwarna hijau. Saya berkali-kali berdecak
kagum melihat pantai yang pernah mengalahkan ranking keindahan Taman Laut Bunaken menurut versi penelitian UNDP-PBB tahun 1990 dan dinobatkan sebagai pantai terindah di Indonesia.
Sebuah
jembatan panjang menjorok ke laut menjadi spot yang mengasyikan untuk
berfoto. Matahari lumayan terik. Angin sepoi-sepoi membuat saya
memejamkan mata untuk merasakan sensasinya. Benak saya merekam
lekat-lekat pemandangan yang begitu indah.
Ada rasa heran, mengapa pantai yang
menakjubkan ini tidak terlalu kedengaran di telinga para traveler
layaknya Pantai Natsepa, pantai indah yang terletak di Maluku Tengah.
Saya kembali menyusuri bibir pantai yang hanya berjarak sedikit dari air laut. Berkali-kali pecahan ombak menyentuh bibir pantai dan mengenai mata kaki saya. Pepohonan rindang di sekitar pantai sedikit menghalau teriknya matahari. Dari jembatan tempat saya berdiri, saya bisa melihat Pulau Seram, salah pulau terbesar di Kepulauan Maluku dan Pulau Pombo atau disebut Pulau Burung, salah satu objek wisata yang dapat dikunjungi.
Di Pantai Liang juga terdapat tempat penyewaan perahu bermotor. Sayang, saya tidak dapat menemukan tempat penyewaan karena hari itu hari biasa dan pantai terlihat lebih sepi. Menurut pemandu wisata kami, Pantai Hunimua cukup ramai di akhir pekan. Bagi pengunjung yang hendak menikmati keindahan Pulau Pombo, dapat menggunakan akses kapal ferry/speed boat dengan biaya Rp250-350 ribu/perahu untuk sekali trip. Biaya ini bisa dishare dengan penumpang lain.
Saya kembali menyusuri bibir pantai yang hanya berjarak sedikit dari air laut. Berkali-kali pecahan ombak menyentuh bibir pantai dan mengenai mata kaki saya. Pepohonan rindang di sekitar pantai sedikit menghalau teriknya matahari. Dari jembatan tempat saya berdiri, saya bisa melihat Pulau Seram, salah pulau terbesar di Kepulauan Maluku dan Pulau Pombo atau disebut Pulau Burung, salah satu objek wisata yang dapat dikunjungi.
Di Pantai Liang juga terdapat tempat penyewaan perahu bermotor. Sayang, saya tidak dapat menemukan tempat penyewaan karena hari itu hari biasa dan pantai terlihat lebih sepi. Menurut pemandu wisata kami, Pantai Hunimua cukup ramai di akhir pekan. Bagi pengunjung yang hendak menikmati keindahan Pulau Pombo, dapat menggunakan akses kapal ferry/speed boat dengan biaya Rp250-350 ribu/perahu untuk sekali trip. Biaya ini bisa dishare dengan penumpang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar