visiter

Minggu, 12 Oktober 2014

cara membuat papeda khas ambon

                                               Resep Cara Membuat Papeda (papua)



Bahan membuat papeda :

  • 100 gr tepung sagu
  • 1000 cc air
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt gula
Cara Membuat Papeda (Papua) :
  1. Cairkan tepung sagu dengan 300 ml air
  2. Tambahkan garam dan gula
  3. Didihkan sisa air
  4. Tuang air yang sudah mendidih ke dalam larutan tepung sagu, aduk perlahan sehingga sagu matang merata
  5. Papeda dikatakan sudah matang jika sudah berwarna bening jika masih belum merata matangnya adonan bisa dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk
  6. Jika sudah bening angkat dan sajikan hangat.
Ikan Kuah Kuning Sebagai Pelengkap Papeda
Bahan :
  • 1/2 kg ikan tongkol, bersihkan dan rendam dengan jeruk nipis dan garam
  • 1 buah jeruk nipis, peras
  • kemangi, siangi
  • cabe rawit hijau, buang batangnya
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • 1 batang sereh, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 600 ml air matang
Bumbu yang dihaluskan:
  • 2 siung bawang putih
  • 4 buah bawang merah
  • 3 buah kemiri
  • 2 cm jahe
  • 2 cm kunyit
  • 1 sdm gula pasir
  • 1 sdt sdm garam
Cara membuatnya :
  1. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan beserta sereh dan salam hingga harum dan matang
  2. Tambahkan air matang, masak hingga mendidih
  3. Masukkan ikan, garam, gula dan cabe rawit, masak hingga ikan matang
  4. Sesaat sebelum masakan diangkat, tambahkan daun kemangi dan jeruk nipis, aduk rata
  5. Sajikan sebagai pelengkap papeda

Demikianlah Resep Papeda Papua untuk kali ini. Baca juga Resep Masakan Tradisional lainnya, antara lain: Resep Pepes Tahu, Resep Semur Betawi, Resep Gulai Daun Singkong, Resep Kue Klepon, Resep Kue Nagasari, Resep Kue Putu Ayu, Resep Kue Cantik Manis, Resep Ikan Arsik, Resep Sate Ambal, Resep Ikan Bakar Manokwari sebelumnya.
Selamat Mencoba.

tarian khas ambon

                                              




                                                    







Salah satu acara tradisi yang masih dan terus diselenggarakan adalah PUKUL SAPU LIDI, yang dilaksanakan oleh Raja  masyarakat Negeri Mamala di Ambon - Maluku, dimana acara tersebut diselenggarakan pada setiap 7 (tujuh) hari seusai Hari Besar Islam "IDUL FITRI", dimana ciri khas acara tersebut yaitu Pukul Sapu Lidi Aren ketubuh antara lawan satu dengan yang lainnya, dengan beberapa syarat tidak boleh mengenai muka dan atau bagian pital lawannya.

 

pantai wisata ambon

                                    




Pantai Liang





                                  

Kunjungan pertama adalah Pantai Liang, Pantai ini terletak di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Dari Kota Ambon, Pantai Liang berjarak sekitar 40 kilometer. Jarak itu bisa ditempuh dalam 30-an menit karena jalannya cukup mulus meski agak sempit. Sebelum sampai di Liang, kita disajikan pemandangan hijau di kiri kanan jalan.
Sepanjang perjalanan, beberapa kali saya melihat pantai-pantai kecil. Wajar saja, Ambon memang dikelilingi lautan. Matahari yang cukup terik tidak membuat saya kehilangan semangat. Mata saya tetap melihat pemandangan sekeliling yang masih banyak di dominasi warna hijau pepohonan. Semakin jauh dari Ambon, semakin sepi perjalanan menuju ke Desa Liang. Jalan pun terlihat lengang.
Ketika saya menjejakkan kaki di Pantai Liang. Segera saja mata saya disambut hamparan pasir pantai yang putih dan jernihnya air laut yang berwarna hijau. Saya berkali-kali berdecak kagum melihat pantai yang pernah mengalahkan ranking keindahan Taman Laut Bunaken menurut versi penelitian UNDP-PBB tahun 1990 dan dinobatkan sebagai pantai terindah di Indonesia.
Sebuah jembatan panjang menjorok ke laut menjadi spot yang mengasyikan untuk berfoto. Matahari lumayan terik. Angin sepoi-sepoi membuat saya memejamkan mata untuk merasakan sensasinya. Benak saya merekam lekat-lekat pemandangan yang begitu indah.
Ada rasa heran, mengapa pantai yang menakjubkan ini tidak terlalu kedengaran di telinga para traveler layaknya Pantai Natsepa, pantai indah yang terletak di Maluku Tengah.
Saya kembali menyusuri bibir pantai yang hanya berjarak sedikit dari air laut. Berkali-kali pecahan ombak menyentuh bibir pantai dan mengenai mata kaki saya. Pepohonan rindang di sekitar pantai sedikit menghalau teriknya matahari. Dari jembatan tempat saya berdiri, saya bisa melihat Pulau Seram, salah pulau terbesar di Kepulauan Maluku dan Pulau Pombo atau disebut Pulau Burung, salah satu objek wisata yang dapat dikunjungi.

Di Pantai Liang juga terdapat tempat penyewaan perahu bermotor. Sayang, saya tidak dapat menemukan tempat penyewaan karena hari itu hari biasa dan pantai terlihat lebih sepi. Menurut pemandu wisata kami, Pantai Hunimua cukup ramai di akhir pekan. Bagi pengunjung yang hendak menikmati keindahan Pulau Pombo, dapat menggunakan akses kapal ferry/speed boat dengan biaya Rp250-350 ribu/perahu untuk sekali trip. Biaya ini bisa dishare dengan penumpang lain.

cara membuat sagu gula khas ambon

                                    
Bahan
  • 150 gram sagu ambon atau sagu lempeng
  • 1 liter air matang dingin
  • 350 gram gula merah, iris
  • 1 sdt garam
  • 2 lembar daun pandan
  • 5 cm kayu manis
  • 350 ml santan kental
  • ½ sdt garam
Cara membuat
    1. patah-patahkan sagu lempeng, lalu rendam didalam air matang hingga benar-benar hancur. Tambahkan gula merah, garam, daun pandan, dan kayu manis.
    2. masak sambil di aduk sampai mendidih dan meletup-letup. Aduk-aduk, biarkan sebentar. Angkat, biarkan dingin. Sajikan bubur sagu dengan saus santan.
    3. saus santan: campur santan dan garam. Rebus hingga mendidih dan kental. Angkat, sisihkan.


Untuk 5 orang

Tip: sagu ambon biasanya dijual dalam bentuk lempengan yang padat dank eras. Ada yang diberi gula aren ditengahnya, ada juga yang tidak. Dalam pembuatan bubur sagu ini, pilih sagu yang tidak menggunakan gula aren.

masuk dengan kata kunci:

  • Resep bubur sagu
  • bubur sagu
  • cara membuat bubur sagu
  • resep bubur sagu ambon
                                             bubur sagu

cara membuat rujak ambon




                                       http://kuliner.grosirkeripik.com/wp-content/uploads/2013/09/Kenikmatan-Rujak-Natsepa-Khas-Ambon.jpg





Mengunjungi Kota Ambon sangat wajib hukumnya mencoba kuliner khas Ambon ini yakni Rujak Natsepa . Rujak Natsepa terkenal lezat dengan kacang dan gula merahnya yang kental serta sangat pedas. Rujak ini berisi bermacam buah seperti jambu air, mangga, pepaya, nanas, kedondong, dan lainnya. Rujak ini sekilas mirip dengan rujak kebanyakan namun bila diamati lebih dalam ada ciri khas yang sangat berbeda dengan rujak kebanyakan  yakni bumbu nya. Bumbu kacang rujak natsepa dibuat dengan kacang yang digoreng dengan tingkat kematangan tertentu diulek kasar, menciptakan sensasi kriuk-kriuk serta tidak menggunakan air sebagai kuahnya melainkan buah belimbing asam atau tomi – tomi agar tidak cair dan memiliki kekentalan yang khas .
Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya :
Bahan:
– 100 gr mentimun, potong melintang tipis
– 200 gr daging mangga, iris tipis
– 100 gr nanas, iris tipis
– 200 gr bengkuang, iris tipis
– 200 gr papaya mengkel, iris tipis
– 100 gr kacang tanah, sangrai tumbuk kasar
Bumbu:
– 3 bh cabai merah
– 5 bh cabai rawit
– 1 sdt terasi
– 1 sdm asam jawa
– 100 gr gula aren
– 3 sdm kecap manis
– 1 sdt garam
– belimbing asam atau tomi – tomi secukupnya
Cara membuat :
1. Haluskan cabai merah, cabai rawit, terasi dan asam jawa, tomi tomi / belimbing, gula pasir, kecap manis
2. Masukkan buah yang sudah dipotong dalam baskom, tuangkan kuah dan diamkan sebentar supaya bumbu meresap ke dalam buah. Sajikan
Sumber Foto : newblessingsmb.blogspot.com